![Buka Puasa Ramadhan](http://fisipol.uma.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/buka-puasa-ramadhan-fisipol-uma-300x193.jpg)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Medan Area (UMA) bersama Fakultas Biologi dan Fakultas Psikologi UMA melaksanakan buka puasa bersama, Jumat (26/6) di Kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate.
Buka puasa bersama tiga fakultas di lingkungan UMA itu, bertujuan meningkatkan silaturahmi civitas akademika UMA. Turut hadir dalam acara tersebut pada dekan, dosen dan pegawai dari ketiga fakultas serta masyarakat sekitar kampus I UMA.
Rektor UMA, Prof A Ya’kub Matondang didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Zulhery Noer MP berharap fakultas-fakultas lainnya di lingkungan UMA bisa melaksanakan kegiatan serupa, sehingga jalinan silaturahmi semakin meningkat.
Tampil sebagai penceramah sebelum berbuka puasa bersama itu, Ustaz M.Aswin, MAP. Ustaz Aswin mengatakan puasa merupakan ibadah yang memiliki hubungan khusus antara Allah dengan hamba-Nya.Hanya Allah SWT yang tahu apakah hamba-Nya berpuasa atau tidak.
Bisa saja, ucap Aswin yang dikenal dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, seseorang kelihatannya berpuasa padahal tidak dan bisa saja seseorang kelihatan tidak berpuasa, padahal sebaliknya.
Allah yang Nilai
“Maka hanya Allah yang mengetahui dan menilainya langsung, sehingga berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, seperti salat, zakat, infak dan haji, yang bisa dilihat secara langsung oleh masyarakat,” ujar Aswin yang juga mengajar di FISIP UMA ini
Lebih lanjut dikatakannya, jadi ibadah puasa tersebut berbeda dengan ibadah lainnya yang memiliki kontrol sosial tetapi yang dapat menilainya secara langsung adalah Allah SWT.
Ibadah puasa pun harus dibarengi dengan ketulusan dan keikhlasan hambanya, maka ketulusan dan keikhlasan pun menjadi hubungan yang sangat rahasia antara Allah dengan hambanya, Allah yang mengetahui kita ikhlas atau tidak, dan kekadaran keikhlasan kita.
Karena itu, Ustaz Aswin mengharapkan sudah seharusnya kita meningkatkan ibadah puasa, dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun, tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga saja, tetapi harus mampu menahan panca indra kita dari segala yang dilarang Allah.
“Dan yang lebih khusus lagi, kita juga harus melatih diri agar puasa kita mencapai tingkatan takwa sebagai tujuan utama berpuasa,” ujarnya seraya menyebutkan puasa juga mampu memelihara hati dan pikiran kita agar tidak berburuk sangka dan ragu akan hadirnya Allah dalam aktivitas kehidupan kita.
Dekan Fakultas Psikologi UMA, Prof Abdul Munir, dalam sambutannnya berpesan agar ceramah yang disampaikan Ustaz M Aswin bisa menambah pengetahuan kita bersama, supaya puasa yang kita lakukan semakin meningkat kualitasnya