Memaafkan seseorang yang sudah berbuat salah memanglah tidak praktis. Mau bagaimana lagi, hati telah terlanjur sakit. Beberapa hal diluar kendali telah terjadi. Beberapa orang enggan memperbaiki.
ketika engkau disakiti sang seorang, butuh berapa usang buat engkau bisa memaafkannya? Satu tahun? dua tahun? Bertahun-tahun? Nyatanya, waktu kita melakukan sebuah kesalahan, memiminta maaf adalah sebuah keharusan saat itu jua. namun ihwal memaafkan adalah suatu hal yang tidak bisa dipaksa, sebab itu perkara hati seorang.
Bahkan terkadang, seseorang akan bertanya di dirinya sendiri ‘buat apa memaafkan?’ sedangkan sakit sudah dirasakan, hal buruk sudah terjadi. untuk apa?
Memaafkan seorang ternyata tidak sekadar berguna buat seseorang yg sudah berbuat salah karena telah pada maafkan. buat si pemaaf, memaafkan pula bermanfaat, lho! Berikut pada antaranya.
Hayati menjadi lebih tenang dan bahagia
ketika kita berhasil memaafkan seseorang, tanpa sadar kita telah mengurangi satu beban pada hati kita. Beban yang bentuknya seperti tak bisa menerima seorang, tidak bisa menerima keadaan, dan lain sebagainya. waktu kita mampu memaafkan seorang, beban itu seolah luruh bersama kata maaf tadi.
menggunakan begitu, hati kita akan merasa tenang sebab tidak ada lagi yg mengganjal menjadi pikiran. Kita akan bisa lebih ringan menjalani kehidupan pada hari berikutnya dan lebih bahagia
Tidak memiliki musuh
Memaafkan seorang sama merupakan dengan kita memberantas musuh. Kenapa harus musuh? karena umumnya ketika kita memiliki perseteruan menggunakan seseorang, orang terdekat di antara kita berdua akan terbelah menjadi 2. yang pertama artinya membelamu menjadi kebenaran, yang ke 2 menyetujuimu telah berbuat salah .
Jadi, ketika kita memiliki persoalan dengan satu orang, kita akan dibenci sang poly orang. dengan kita memaafkan satu orang, kita jua membuka pintu tenang bagi lebih poly orang. Lagian, hidup menggunakan banyak musuh jua tidak terdapat enaknya, bukan?
Belajar memperbaiki diri asal kesalahan orang lain
Kesalahan orang lain tidak melulu hanya bisa sebagai problem. namun, bisa jua kita jadikan menjadi kaca untuk bercermin diri kita sendiri supaya tidak berbuat kesalahan yang sama.
ketika kita sakit hati oleh seorang sebab sebuah hal, maka sebaiknya jangan pernah melakukan hal demikian di orang yg lainnya. Hal ini supaya kita tidak menyakiti hati orang lain, apalagi cara yang sama seperti hati kita disakiti.
Menjadi insan yg lebih bijaksana
dengan memahami kesalahan orang lain kemudian memilih buat memaafkannya, kita juga menjadi belajar lebih bijaksana.
perilaku yang bijaksana akan sangat berguna pada hidupmu ke depannya, sebab akan berpengaruh dalam caramu mengambil keputusan, menentukan kehidupan, dan banyak hal lainnya.
Jadi, itu beliau 4 akibat positif Bila engkau memaafkan orang lain. Pahamilah, tak ada manusia yg sempurna, baik orang lain bahkan dirimu sendiri. Jangan pernah merasa paling sahih serta seakan bisa menghakimi orang lain sesuka hati.
karena di saatnya nanti, tidak menutup kemungkinan juga kita yang berbuat keliru dan dihakimi orang lain.