Rektor Universitas Medan Area (UMA) Prof A Ya’Kub Matondang menyatakan peran mahasiswa dalam mensosialisasikan empat pilar kebangsaan sangat diharapkan sebagai motor penggerak perubahan suatu bangsa dan negara.
Hal itu disampaikan Ya’kub Matondag dalam sambutannya pada acara sosialisasi empat pilar kebangsaan yang digelar FISIP UMA bekerjasama dengan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) MPR RI, Selasa (16/6) di Convention Hall kampus I UMA Jalan Kolam Medan Estate.
“Saya berterima kasih UMA dipercaya sebagai tempat penyelenggara sosialisas empat pilar kebangsaan. Saya harap mahasiswa dapat mensosialisasikannya kepada masyarakat,” kata Ya’kob.
Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMA, dan juga mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Medan.
Tampil sebagai narasumber, Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Drs H Zainut Tauhid Sa’adi M.Si, Ketua Fraksi PPP, Drs Irgan Chairul Malfiz MSi, Drs M Aswin Hasibuan MAP (dosen UMA), dan Okky Asokawati peragawati yang kini terjun ke dunia politik dari Fraksi PPP.
Lebih lanjut Rektor UMA mengatakan sosialisasi itu dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri mahasiswa bahwa Pancasila sebagai salah satu pilar merupakan perekat bangsa.
Pendiri Pancasila
Dia menuturkan, Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman, dinamis, tidak bertentangan dengan agama manapun. Pendiri dan pencetus Pancasila adalah orang-orang yang berpikir modern.
Mereka melahirkan Pancasila dengan ideologi modern karena mereka berfikir panjang jauh ke depan, sehingga Pancasila mampu menjadi perekat kemajemukan agama, suku, bangsa di Indonesia.
Drs M Aswin Hasibuan MAP juga menyebutkan mahasiswa harus dapat meniru jejak para pendiri bangsa ketika melahirkan Pancasila. Sebab, pada masa Kemerdekaan RI, Harkitnas, Sumpah Pemuda, Orde Baru ke masa Reformasi, Pancasila di era itu tetap sebagai ideologi pemersatu.
“Di era yang lima itu, termasuk kini memasuki masa Pilkada, Pancasila tetap menjadi pemersatu,” ujarnya.
Bahkan beberapa partai politik dan organisasi kemasyarakatan telah bersepakat dan bertekad untuk berpegang teguh, serta mempertahankan empat pilar kehidupan bangsa tersebut.
Empat pilar dimaksud dimanfaatkan sebagai landasan perjuangan dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan kegiatannya. Empat pilar tersebut adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sedangkan narasumber Okky Asokawati meminta mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai Sila ke V yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap kegiatan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Okky